Kamis, 08 Desember 2016

Cara membuat pestisida organik


Pestisida organik

Aktifitas pertanian di masa kini mungkin sulit terlepas dari bahan-bahan kimia yang sudah lumrah di pakai oleh para petani untuk mengendalikan hama pada tanaman nya,tapi penggunaan bahan kimia tentulah mempunyai banyak dampak negatif apalagi penggunaan secara terus-menerus di setiap periodenya.
Contoh setelah saya teliti pada tanaman cabe merah penggunaan pestisida kimia sangatlah banyak dari mulai jenis herbisida(pembasmi gulma),insektisida(pembasmi serangga),fungisida(pembasmi jamur),bakterisida(pembasmi bakteri),akarisida(pembasmi kutu) dan belum lagi ditambah pupuk kimia.

Apalagi penggunaan bahan kimia tersebut di aplikasikan secara rutin yaitu minimal 1 minggu sekali selama masa tanam bahkan bisa juga sampai 3-4 kali penggunaan dalam satu minggu.tentunya dengan penggunaan pestisida kimia sebanyak dan sesering itu sangat berdampak negatif terhadap lingkungan,seperti yang kita tahu penggunaan bahan kimia secara terus menerus dapat mempengaruhi ekosistem seperti membunuh mikroba yang menguntungkan di dalam tanah,meninggalkan tumpukan residu kimia yang mengendap di dalam tanah,membunuh predator alamiah,dan bahkan bisa meracuni tanaman atau buah yang nanti akan dikonsumsi.

Oleh karena banyak dampak negatif dari penggunaan bahan kimia sebagai pengendali hama tanaman beberapa petani berinovasi menciptakan pestisida dari bahan organik atau yang sudah di sediakan oleh alam,selain ramah lingkungan pestisida organik juga bisa kita pilih dari bahan-bahan yang mudah ditemukan sehingga penggunaan pestisida organik tentunya dapat menekan biaya produksi yang cukup signifikan.
Berikut cara pembuatan pestisida organik yang terbilang cukup mudah.

Bahan :
- bawang putih
- cabe rawit
- kunir
- laos
- jahe
- daun sirsak
- daun pepaya
- daun tembakau
- brotowali
- daun sirih

Cara pembuatan :
-Tumbuk semua bahan di atas hingga halus
- tambahkan air kurang lebih 2-5 liter
- rebus dengan suhu kira-kira 60-90oC selama 20-30 menit
- saring air hasil rebusan ke dalam wadah
- dinginkan dan siap di pakai
Cukup mudah bukan,dengan bahan yang sudah tersedia di sekitar kita bisa membuat pestisida organik yang ramah lingkungan.

Catatan :
- Banyaknya takaran bahan pembuat pestisida organik di atas sekira-kiranya saja,karena hasil survey sari para petani menunjukan tidak ada takaran khusus dalam pembuatan pestisida organik karena tanaman sangat besar toleransinya terhadap bahan-bahan organik.
- Pemakaian pestisida organik bisa di encerkan lagi dengan air biasa sebelum di gunakan dan bisa di tambah perekat alami seperti putih telur atau juga kebanyakan petani memakai sabun cuci piring 1-2 sendok/tanki.
- jika memungkinkan lebih baik menghabiskan pestisida organik yang telah di buat dalam satu kali pemakaian,karena semakin lama di simpan semakin berkurang efektifitas nya.
- semua bahan di atas tidak wajib harus ada,gunakan saja bahan yang ada atau mudah di dapat,bisa juga menambahkan bahan yang tidak tercantum di atas yang anda yakini dapat bermanfaat untuk pengendalian hama.

Walaupun sangat mudah di buat dan bahan yang di gunakan mudah di dapat pestisida organik juga memiliki kekurangan-kekurangan di bandingkan pestisida kimia.
Berikut kekurangan pestisida organik :
- efektifitas yang relatif tidak lebih baik dari pestisida kimia
- memakan waktu dalam pembuatan nya
- bahan baku yang relatif sulit tersedia secara terus-menerus
- sulit di terapkan dalam pertanian skala besar kecuali dengan pengaturan khusus,seperti mengatur ketersediaan bahan
Selain membuat sendiri,pestisida organik juga sudah di produksi secara masal oleh produsen-produsen obat pertanian besar yang tentunya sudah langsung siap pakai seperti pestisida kimia pada umumnya.walaupun belum di ketahui juga secara pasti apa benar pestisida organik buatan produsen pabrik itu 100% organik.tapi mungkin walaupun tidak 100% organik bisa di sebut lebih baik daripada 100% kimia.

Semoga setelah membaca artikel ini para petani kita bisa lebih bijak dalam melakukan pemberantasan hama tanaman khusus nya pada tanaman yang akhirnya menjadi konsumsi publik,walaupun tentu sangat sulit untuk melepaskan keterikatan pemakaian zat kimia pada tanaman dengan pertimbangan efektifitas,apalagi di tengah cuaca extrim seperti curah hujan yang tinggi tentu perkembang biakan penyakit,jamur dan virus pada tanaman sulit terbendung dan bahkan bisa menyebabkan petani gagal panen dan mengalami kerugian waktu dan materi.
Jurus yang paling jitu atau kunci sukses dalam budidaya tanaman menurut beberapa petani sukses adalah melakukan pencegahan dari pada pengobatan.
Semoga artikel ini dapat membantu,terima kasih.
Lokasi: Rancaekek, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar